Ad Code

Silahkan Scroll

Jurnal Pert6

 

ANALISIS DAN PERANCANGAN KEAMANAN WEB SERVER DENGAN METODE WEB APPLICATION FIREWALL MENGGUNAKAN MODEVASIVE TERHADAP SERANGAN BRUTE FORCE

 

ABSTRAK

 

Seiring berkembangnya zaman maka teknologi informasi juga ikut terkena dampaknya dengan berkembang dengan pesat. Di era modern seperti saat ini kebutuhan informasi sangat tinggi sehingga penerapan teknologi informasi terkhusus website merupakan hal yang wajib dilaksanakan bagi perusahaanperusahaan baik itu perorangan maupun kelompok serta tak luput juga instansi pemerintah, pendidikan, dan lain sebagainya. Dengan pesatnya perkembangan ini maka semakin rentan juga keamanannya website dan web server terhadap berbagai serangan eksternal salah satunya yang cukup populer adalah Brute Force yang dilancarkan dari pihakpihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan mencuri informasi dan sandi dari akun pengguna untuk mencoba melakukan log in. Penelitian ini mempunyai misi untuk menganalisa sistem keamanan dari sebuah web server terhadap serangan Brute Force yang nantinya akan menggunakan metode WAF yaitu Web Application Firewall dengan sebuah aplikasi bernama ModEvasive. Hasil dari penelitian ini akan menyimpulkan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan perlindungan terhadap web server sekaligus solusi tindak pencegahan terhadap serangan Brute Force agar data klien yang tersimpan di database aman

 

Seiring berkembangnya teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi yang begitu pesat dari zaman ke zaman, semakin tinggi pula permintaan servis internet diberbagai tempat baik itu menggunakan kabel atau nirkabel (Wireless) yang meliputi instansi pemerintahan, perusahaan-perusahaan, tempat hiburan dan termasuk juga sekolah serta kampus yang dinilai dapat membantu proses kelangsungan hidup manusia agar lebih efektif dan instan (Widodo, 2015). Saat ini jaringan komputer sangat dibutuhkan dimana-mana terlihat dari banyak nya penyedia servis internet (Internet Service Provider) bermunculan dan saling menawarkan jasa mereka bagi instansi atau individu yang membutuhkan, karena di era globalisasi dan digitalisasi ini sudah menjadi syarat bahwa untuk kelangsungan bisnis, pendidikan, serta pemerintahan harus menerapkan jaringan komputer di kantor atau gedung tempat proses itu berlangsung baik antar wilayah, kota atau negara sekalipun (Lestariningati & Rozak, 2012). Saat ini Internet menjadi salah satu pondasi untuk mendapatkan informasi, Situs atau Web merupakan salah satunya yang kini tengah berkembang sangat pesat dan merambat dari bidang bisnis, pendidikan, hiburan maupun pemerintahan pun memiliki situs pribadi untuk tujuan masingmasing baik untuk meraup keuntungan atau berbagi informasi, oleh karena itu bermunculan pula peretas atau hacker untuk meretas keamanan Web tersebut dengan motif tertentu apakah itu hobi semata atau mencari keuntungan pribadi atau kelompok yang saat ini populer dengan sebutan Cyber Crime.

 

Web server sendiri merupakan wadah untuk menopang sebuah website yang berisikan informasi, konten, maupun akun surel atau email pengguna, sekaligus sebagai penghubung antara server dan client dalam pengiriman dan perolehan informasi dan data serta mempercepat dan mengorganisasikan nya secara terpusat (Aziz & Tampati, 2015). Web Application Firewall atau WAF adalah sebuah aplikasi yang bertujuan untuk mengamankan dan mencegah sebuah web dari upaya penyerangan dari peretas untuk mendapatkan data dan informasi dan eksploitasi dalam jumlah yang besar yang dapat mempengaruhi kestabilan sebuah web hingga memnyebabkan web tidak dapat diakses atau sering disebut down (Syaefuddin, 2018). Brute Force atau dalam Bahasa Indonesia yaitu Serang Brutal merupakan sebuah serangan terhadap sistem kemaman pada sebuah perangkat komputer, web server, database dan lain sebagainya yang memiliki kunci dengan percobaan kumpulan sandi atau password, kode, dan kombinasi. Kata sandi yang dibongkar dengan menggunakan program yang dinamakan password cracker, adalah sebuah program yang mencoba membobol sebuah kata sandi yang telah terenkripsi dengan algoritma tertentu dari berbagai kemungkinan percobaan, walaupun sangat sederhana dan terbilang memakan waktu yang cukup lama tergantung seberapa rumit kata sandi itu sendiri namun belum ada sistem di masa kini yang aman terhadap serangan sederhana seperti ini (Pramaditya, 2016). 

 

Penelitian ini akan terlaksana berdasarkan hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya, yaitu oleh

(Syaefuddin, 2018) dengan judul “Implementasi Web Application Firewall pada Web Mytra Dashboard dengan Menggunakan Modul ModSecurity” yang dimana dalam penelitian tersebut penulis melakukan pengujian serangan SQL Injection dan XSS Attack terhadap web server Nginx yang telah dilindungi oleh WAF ModSecurity menggunakan rule Comodo Security. Hasil yang didapatkan dari kedua serangan tersebut berbuah manis sesuai yang diharapkan ditandai dengan terdeteksinya serangan di log dan serangan berhasil dialihkan dengan tampilan pada web menjadi 403 Forbidden. Penelitian berikutnya dilakukan oleh (Suartana, Wahanani,

& Sandy, 2015) dengan judul “Sistem Pengamanan Web Server Dengan Web Application

Firewall (WAF)” yang dilakukan pengujian serangan Cross Site Scripting atau XSS dan SQL Injection terhadap web server dengan perlindungan dari web application firewall yaitu ModSecurity dengan pelaporan serangan menggunakan Jwall Auditconsole yang dimana ModSecurity akan bekerja memerika dan melakukan filter request yang akan dating meliputi user, user angent, ip address dan input yang akan diinput ke web server serta jenis file yang diminta, apakah berbahaya atau tidak sebelum mendapat akses ke website. Selanjutnya penelitian yang telah dilakukan oleh (Jamain, Periyadi, & Ismail, 2015) dengan judul penelitian

“Implementasi Keaman Aplikasi Web Dengan Web Application Firewall” yang dimana penulis akan menguji web

 

Application firewall yaitu Naxsi dalam melindungi web server yang telah diimplementasikan pada Linux Mint terhadap serangan Comman Execution, XSS dan SQL Injection. Penulis melakukan pengujian dengan dan tanpa WAF yang dimana ketika WAF belum diaktifkan penyerang dapat mencuri data, sedangkan ketika WAF telah diaktifkan maka Naxsi akan melakukan filtering terhadap HTTP Request yang akan menuju server, jika mengandung tindakan penyerangan akan segera dihentikan. Berikut adalah penelitian yang dilaksanakan oleh (Widianto & Azzam, 2018) yang berjudul “Analisis Upaya Peretasan Web Application Firewall dan Notifikasi Serangan Menggunakan Bot Telegram pada Layanan Web Server” yang dimana penulis akan melakukan pengujian terhadap web server dari berbagai serangan yaitu Remote Command Execution, Remote File Inclusion, Local File Inclusion, XSS, dan SQL Injection dan Bot Telegram berperan sebagai pemberitahu jika terjadi serangan yang telah terdeteksi oleh bantuan WAF ModSecurity pada syslog agar SysAdmin dapat mudah mengetahui apakah server sedang diserang secara jamak atau secara individual atau perorangan. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Pramaditya, 2016) yang berjudul “Brite Force Password Cracking Dengan Menggunakan Graphic Processing Power” yang dimana penulis mencoba membobol kata sandi secara manual dengan cara menebak semua abjad huruf atau angka serta simbol yang kemungkinan dapat diprediksi kata sandinya. Pada penelitian ini penulis menggunakan software WinZip dan WinRAR yang dapat menebak kata sandi sebanyak-banyaknya tanpa batas, dan membebankan terhadap spesifikasi komputer yang penulis gunakan yaitu CPU (Intel Core i5-2500k) dengan kecepatan sekitar 28 juta kata sandi per detik, sedangkan pada pengujian dengan GPU (Geforce GTX 460) yang memakai software Accent Password Recovery dan ketika diuji dapat dinilai bahwa ada lonjakan performa yang sangat signifikan sebesar 500 juta kata sandi per detik.

  

Posting Komentar

0 Komentar